Selasa, 28 Oktober 2008

si kecil yang cerdas











subhanallah...kalimat itulah yang pantas diucapkan setiap hamba yang melihat, merasakan dan mengalami hal-hal yang menakjubkan.




si kecil mungil ini diberi nama :




Name : Muhammad Aliza Mudrikah ( terinspirasi dari seorang tokoh Bosni " Aliza Izet bigovic")




Class : 1 Al Athor SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 Purwokerto




Age : 6.5 years




Hoby : Minum susu ( SGM)




ekskur : karate




pada usia 2.5 tahun telah mampu membaca tulisan Al qur'an, dan mampu menghafal 1/2 juz 30 walaupun dibantu.




saat memasuki usia sekarang ini sudah mampu menghafal sampai surat Al Jin juz 29. subhanallah dalam kondisi ayahnya sibuk les di luar dia tetap muroja'ah dan membaca Alquran, juga sholat 5 waktu tak terlupakan sebagai sarana dekat dengan yang memberikan kecerdasan kepadanya. subhanallah !!!

salah satu bukti kesucian seorang anak


Dalam satu hadits rasulullah saw bersabda ; " setiap yang dilahirkan berada di atas fithrah, maka kedua orangtuanyalah yang menjadikan Yahudi, Nasrany atau majusi"


apabila setiap individu muslim mentadaburi hadits di atas, mengimani, dan menjadikan landasan serta pedoman dalam mendidik anak, murid-muridnya maka mustahil akan keluar dari lisannya perkataan yang tidak disukainya, tidak muncul perbuatan yang berseberangan dengan norma-norma budaya setempat, terutama ajaran Islam. mengapa demikian?


anak adalah cermin yang bersih akan memberikan bayangan benda asli yang tertangkap, anak adalah kaset kosong yang akan merekam bunyi-bunyian yang terdengar, anak gambaran kertas putih menerima semua goresan tanpa melihat siapa yang mengisinya.


Penulis banyak menjumpai dari kehidupan nyata :


1. seorang anak berada di lingkungan yang senang membaca Alqu'an maka ia akan tumbuh dan memiliki watak condong mencintai Alqur'an.


2. seorang anak berada di bi'ah sayyi'ah ( lingkungan yang kotor ) maka terbentuklah ia karakter-karakter yang jahat, lisannya berkata kasar, prilakunya suka menyakiti teman dll.


kita semua banyak menjumpai hal-hal yang sungguh menakjubkan dan membuat kita senang seandainya telah tertanam dalam jiwa mereka kesucian.

namun bermuhasabah dan beristighfarlah kepada-Nya, jika keburukan yang terekam oleh anak dan anak didik kita!

Minggu, 12 Oktober 2008

Ba'da ramadhan


setiap aktivitas dari berbagai aktifitas yang telah dilalui selalu menorehkan atsar / pengaruh, dzikir memberikan ketenangan, sholat merasakan lebih dekat dengan Allah, mencegah setiap individu dari yang keji dan munkar, shadaqah menanamkan sifat empati dan kasih sayang, dan lain-lain.
pengaruh puasa bagi setiap individu muslim diantaranya :
1. sehat
2. sosial
3. sabar
subhanallah, alangkah istimewa dan unik dari atsar shaum!
namun setiap muslim yang empati dengan saudaranya dan lingkungannya, akan menjumpai keadaan yang berbalik 180 derajat.
Ramadhan berakhir, berakhir pula karakter yang istimewa, yang ditanamkan ramadhan, bahkan detik-detik berpisah ramadhan banyak kejadian yang mengundang beribu-ribu pertanyaan.
saudaraku marilah kita lihat kondisi di daerah Indramayu, berlalu ramadhan indonesia digemparkan dengan meninggalnya belasan warga akibat pesta minuman keras, dan puluhan lainya tidak sadarkan diri karena overdosis.
astaghfirullah, realita yang terjadi di dalam masyarakat yang " shaum" katanya berpesta merayakan kemenangan? betulkah kemenangan atau kebinasaan dari komunitas masyarakat yang tidak memahami arti shaum dan kemenangan?
sungguh ironis 100x ! kondisi masyarakat seperti itu yang hidup di saat mudahnya mengakses informasi, baik media cetak, elektronik atau buku-buku yang mudah dimiliki.
sungguh banyak komunitas masyarakat yang mengabaikan nilai-nilai ramadhan!
mungkinkah label kembali fithri / suci , jika setelah ramadhan jauh dari masjid, tidak peduli kaum dhu'afa, tidak berdzikir dengan mentartilkan ayat Alquran di keheningan malam ?
mungkinkah dikatakan minal fa'izin, apabila berakhir ramadhan terlepasnya atribut seorang muslim dan muslimah???
astaghfirullah. sungguh merugi berlalunya ramadhan tanpa atsar yang membekas di dalam prilakunya, tidak membawa kebaikan keluarga, masyarakatnya dan nilai-nilai pribadi mutaqin pada dirinya!