Senin, 02 Agustus 2010

52 Metode Mendidik

Segala puji hanya milik Allah swt yang telah menjadikan anak sebagai amanah. Sholawat dan salam atas nabi Muhammad saw yang dijadikan teladan dan sumber di dalam mendidik anak sehingga menjadi hamba-hamba yang diridhoi Allah swt, juga para sahabat dan tabiin dan para pengikutnya yang selalu istiqomah di dalam mengikuti sunnah-sunnah rasulullah saw.
Tulisan ini diterjemahkan dari “52 معلماً في تربية الأبناء للآباء والأمهات”
(52 cara mendidik anak bagi ke dua orang tua)
• Laqinhu. Artinya ajarilah anak untuk mengucapkan kalimat tauhid
(لا إله إلا الله ، محمد رسول الله) dan hendaknya pelajaran pertama adalah mengajarkan bahwa Allah swt mendengar, melihatnya yang tidak sekejap matapun segala perbuatan lepas dari pantauan-Nya
• Rosikh. Hunjamkan di dalam dadanya bahwa Allah swt Dzat yang memberi rezeki, menyemmbuhkan, menghidupkan dan mematikan.
• Hadzirhu. Hindarkanlah anak-anak dari kekufuran dan kemusyrikan, dan ajarilah bahwa Allah swt menciptakan kita hanya untuk beribadah kepada-Nya
• Arrifhu. kenalkanlah kepada anak-anak rukun iman (iman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, para rasul, takdir dan hari akhir) dan rukun Islam (syahadat, sholat, zakat, puasa dan haji)
• Habibhu. Jadikanlah anak-anak mencintai pribadi Rasulullah saw, ceritakanlah sosok atau sirah nabawiyyah dan akhlaqnya yang mulia, gemarkanlah untuk bersholawat kepada nabi Muhammad saw
• Igiris. Tanamkanlah di dalam jiwanya nilai-nilai agama yang agung dan akhlaq-akhlaq Islam yang utama serta didiklah dengan adab-adab Islam
• Arrifhu. Kenalkanlah halal dan haram sedikit demi sedikit
• ‘Awwid. Biasakanlah untuk pergi ke masjid dan memuliakannya serta melaksanakan sholat di masjid juga memelihara sholat tepat waktu
• Saa’idhu. Bantulah di dalam memilih teman yang sholeh dan jauhkanlah dari pergaulan yang tidak baik.
• Raggibhu. Berilah motivasi untuk gemar membaca Alquran, mempelajari dan mentadaburinya
• ‘Allimhu. Ajarilah wirid-wirid dari hadits nabi seperti membaca basmalah sebelum makan, menjawab adzan dan doa keluar masuk rumah.
• I’idil. Berlaku adil kepada anak-anak di dalam memberikan sesuatu
• Tafahham. Fahamilah bahwa anak-anak meniru orang tua, orang tua adalah media hidup dekat dengan mereka, maka jadilah teladan dan uswah yang baik
• Idfa’hu. Dorong dan motivasi anak-anak agar berlatih olah raga yang bermanfaat
• Habibhu. Buatlah anak-anak menyenangi sifat-sifat sidiq, amanah, berani dan menjaga diri dar sifat tercela dan akhlaq-akhlaq mulia lainya
• Hadzirhu. Jauhkan dan peringatkan dari karakter tercela seperti ; kikir, khinat, dholim, hasad dan berdusta serta sifat-sifat tercela lainya
• ‘Awidhu. Biasakanlah untuk bersuci semenjak kecil, ajarilah tatacara berwudhu, kebersihan badan dan pakaian
• Roggibhu. Motovasilah untuk mengenakkan jilbab dan menutup aurat semenjak kecil, rasa malu, sehingga terbiasa saat baligh (dewasa). Jangan diberikan kelonggaran untuk mengenakan baju pendek dan ketat
• Hadzirhu. Jauhkanlah dari (tasyabuh) terhadap musuh-musuh Allah seperti cara berpakaian, memotong rambut dan gaya hidup orang-orang kafir.
• Hadzir. Hindarkanlah dari berbagai betuk maisir (perjudian) dan cegahlah dari permainan yang diharamkan
• Ihtam. Perhatikanlah perkembangan tsaqofah (pengetahuannya) dengan menghadirkan buku-buku dan program-program komputer yang bermanfaat dan buku-buku cerita yang membentuk cara berpikirnya dan pola berpikir yang Islami
• ‘Awwid. Biasakanlah untuk memuliakan tamu dan tidak menyakiti tetangga serta mengajarkan hak-hak kedua orangtua dan hak-hak kaum muslimin
• ‘Awwidhu. Biasakanlah untuk berjalan dengan tenang dan penuh kewibawaan serta menjaga kebersihan jalan dengan tidak membuang sampah di jalan
• Igris. Tanamkan dan tumbuhkanlah kecintaan dan wala’ (loyal) kepada kaum muslimin walaupun jarak yang berjauhan atau perbedaan bahasa dan suku
• Roggibhu. Buatlah anak selalu senang dan termotivasi untuk mengucapkan salam dan beritahulah keistimewaan orang yang memulai salam
• Syarikhu. Ikutlah bersama anak-anak untuk bermain di waktu mereka bermain, rasa senang dan gembira, ciumlah, berikanlah rasa nyaman dan tenang
• Izra’. Tanamkanlah rasa percaya diri, jangan jadikan rasa takut menghambatnya untuk mengungkapkan kesalahannya
• Istahdim. Gunakanlah metode lemah lembut di dalam memberikan nasihat dan arahan
• Inshah. Nasihatilah anak-anak secara diam-diam jangan dihukum di depan umum
• Laa tu’awidhu. Jangan membiasakan memukulnya, karena tidak akan menjadi anak takut bahkan sebaliknya menjadi berani melawan
• Laa tafrith. Jangan berlebihan dan terlalu mudah menghukum, seimbanglah di dalam memberi hukuman dan sanjungan (reward)
• Ikhtar. Pilihlah hukuman yang layak, hindari berlebihan di dalam perkataan ketika memberi nasihat
• Ihtarim. hargailah cara berpikir, berpendapat anak-anak dan cara menyelesaikan masalah walaupun salah menurut pandangan orangtua
• Darrib. Latihlah untuk mempelajari keterampilan-keterampilan yang lain, seperti mengoprasikan komputer, browsing inter dan bahasa asing
• Istami’. Dengarlah pembicarannya jangan memutusnya karena yang demikian akan membantunya untuk pandai mendengar pendapat orang lain
• Laa tudhojir. Jangan menampakkan kekesalan atas pertanyaan-pertanyaan yang mereka lontarkan
• Darrrib. Latihlah untuk berbisnis atau jualan atau transaksi keungan, mintalah bantuan untuk menyelesaikan pekerjaan yang mungkin dikerjakan sesuai usia
• Asyrikhu. Ikut sertakanlah di dalam kegiatan bersama seperti di sekolah, di masjid dan di lingkungan rumah
• ‘Awwid. Biasakanlah anak untuk meminta izin sebeluة masuk ruangan atau kamar orang tua
• Istakhdim. Gunakanlah metode pengulangan jangan cukup sekali atau dua kali, jangan putus asa di dalam memperbaikinya
• Tadaruj. Bertahaplah di dalam mendidik janganlah membebani dengan sesuatu yang belum mampu dilakukanya. Bukankan Rasulullah saw memerintahkan orang tua agar anak melaksanakan sholat pada usia 7 tahun dan memukul (peringatan ) karena meninggalkannya pada usia 10 tahun?
• Raghib wa rahhib. Didikalah dengan memberikan reward dan punishmen, sebagai contoh : barang siapa yang belajar dengan baik maka akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan barangsiapa yang tidak sungguh-sungguh di dalam belajar maka akan menyesal di kemudian hari
• Anjiz wa’dak. Penuhilah janji terhadap anak-anak baik berupa hadiah dan penghargaan sekecil apapun bentuknya. Jangan sekali-kali untuk menunda janji yang sudah disepakati. Rasulullah saw pernah menegur seorang ibu yang memanggil anaknya ;”nak kemari, nanti ibu beri sesuatu…” rasulullah saw bertanya: “bu…apa yang akan anda berikan kepadanya?” tidak ada yang akan saya berikan sahut seorang ibu. Maka Rasulullah saw membaca ayat : “besarlah murka Allah bagi orang yang mengatakan sesuatu yang tidak dilakukakan”
• ‘Alij. Berilah solusi permasalah anak dengan tenang dan penuh kesabaran dan gunakanlah metode dialog atau musyawarah
• Nammi. Kembangkan dan tumbuhkanlah suka bekerja, menggapai cita-cita yang tinggi dan berusaha untuk meraihnya
• ‘Arrifhu. Kenalkanlah sejarah Islam yang agung dan hunjamkanlah di dalam dadanya kemenangan Islam hanya pertolongan Allah swt disertai kerja keras kaum muslimin
• Arrifhu. Kenalkan akhlaq barra’ (berlepas diri) dari orang kafir dan orang-orang yang telah menghalang-halangi dakwah Islam
• ‘Awwidhu. Biasakanlah sifat qona’ah (menerima yang ada) baik makanan, minuman atau kebutuhan lainya
• Istasyirhu. Ajaklah bermusyawah dan jangan segan-segan melakukan pendapatnya jika membawa kebaikan
• Ta’arraf. Kenalilah kemampuan dan bakatnya dan motivasilah untuk melakukan sesuatu yang disukainya (hal yang baik) jangan menyepelekannya
• Ista’in. minta tolonglah kepada Allah swt untuk melakukan langkah-langkah di dalam mendidik mereka.
• Aktsir. Perbanyaklah doa untuk kebaikan anak-anak, berdoalah seperti doanya nabi Ibrahim as “ ya Allah jadikan aku dan keturunanku termasuk orang yang mendirikan sholat. Dan jadikanlah kami dari para ahli waris surga na’im”
Semoga tulisan ini bermanfaat di dalam usaha memperbaiki generasi masa yang akan datang amin والله أعلم بالصواب

Minggu, 13 Juni 2010

Musuh yang dilupakan

Allah swt dengan jelas dan berulang-ulang mengingatkan manusia di dalam Alquran tentang syetan dan tipu dayanya.
"Sesungguhnya setan adalah musuh bagi kalian yang nyata "
Setan tidak berhenti dan tidak akan berhenti, tidak putus asa dan tidak akan putus asa, setan tidak akan diam dan tidak akan diam menggoda dan mengganggu manusia mulai dari mau tidur sampai tidur kembali, semenjak wudhu sampai di penghujung salam dalam sholat tetap mengganggu manusia dan membisikan ke dalam dada manusia, mulai dari bisikan yang berkedok kebaikan sampai terang-terangan dengan visi dan misinya menuntun manusia untuk menjadi pengikut Ibis laknatullah alaih.
Namun sangat mengherankan, Manusia selalu dimusuhi dan berusaha dijerumuskan ke dalam tipu dayanya tidak merasa dimusuhi dan tidak sadar selalu digoda.
bagaimana demikian?
semua manusia menyadari berapa kali di dalam sehari beristi'adzah(memohon perlindungan kepada Allah) dari godaan syetan dan bisikan-bisikannya?
Rasulullah saw mengajarkan kita untuk membaca doa berikut ini setiap kita keluar dari rumah kita sehingga hari-hari kita dilindungi Allah swt dari godaan dan tipu daya setan
ياسم الله آمنت بالله واعتصمت بالله وتوكلت على الله ولاحول ولا قوة إلا بالله
Hati-hatilah dari bisikan setan laknatullah alaih

Kamis, 03 Juni 2010

Karakter bangsa anak kera " Yahudi"

Allah swt menciptakan manusia dengan berbagai macam karakter mulai dari yang abdan syakuro-hamba yang pandai bersyukur- sampai abadathogut- penyembah syetan - seperti Yahudi.
Karakter kerdil Yahudi adalah penakut,takut dengan keberadaan kaum muslimin, ketakutan mereka terhadap kaum muslimin difirmankan oleh Allah swt di dalam Alqur'an surat Alhasyr(mereka-Yahudi- lebih takut kepada kalian dari pada takut kepada Allah swt karena mereka kaum yang bodoh-.
inilah modal dasar untuk menghancurkan / membinasakan bangsa kera itu. seandainya kaum muslimin mendalami ayat ini dan merealisasikannya dengan kesatuan dan persatuan untuk melawan kaum yang brutal itu pasti tidak lagi membiarkan warga dan kaum muslimin diblokade atau kelaparan karena tidak adanya bantuan yang mereka rasakan

Selasa, 20 April 2010

Qolbu bagaikan panglima

Rasulullah saw bersabda :
ألا إن في الجسد مضغة إذا صلحت صلح الجسد كله وإذا فسدت فسد الجسد كله ألاوهي القلب
"ingatlah di dalam jasad itu ada segumpal daging, jika baik daging tersebut maka baiklah seluruh jasad dan apabila rusak maka rusaklah seluruh jasad, ingatlah ia adalah qolbu"
Para ulama ma'rifat membagi qolbu menjadi tiga macam; sehat(salim), maridh ( sakit) dan mayyit(mati).
1. hati yang salim(sehat) adalah bersemayam di dalam jasad orang yang mentaati Allah swt dan rasul-Nya. mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan menahan karena Allah. Hati yang sehat ini tidak akan rela kemaksiatan meracuninya sehingga tidak henti-hentinya meningkatkan kualitas ibadah serta hal-hal yang menganggkat derajatnya hingga menggapai keimanan yang sempurna.
2. hati yang sakit
Hati yang sakit masih memungkinkan seseorang menyembuhkannya, karena hati yang sakit hati yang bersemayam di dalam jasad seorang muslim yang mengakui keesaan Allah swt namun diliputi kemaksiatan sehingga hatinya berat untuk mengingat Allah swt, bahkan kalau dibiarkan -tidak dibersihkan dengan dzikir dan melaksanakan amal sholeh- akan mengkarat dan menyebabkan hancur dan mati
3. hati yang mati (wal 'iyadu billah)
hati yang sudah tertutup dari hidayah Allah swt bahkan menutup diri dari tersinarinya cahaya ilahi.
Orang yang menentang Allah swt diantaranya kaum Yahudi mereka mengatakan : "hati kami
keras tertutup " mereka (orang kafir)tidak merasakan sakit hatinya ketika melakukan pelanggaran terhadap aturan Allah swt. semoga Allah swt meneguhkan hati kita di atas hidayah iman dan islam sehingga bermanfaat dan berguna di hari yang tidak berguna harta dan anak-anak "يوم لاينفع مال ولابنون إلا من أتى الله بقلب سليم"amin

Selasa, 13 April 2010

Nasihat Bilal Ar-Rabah

كَفَى بِالمَوْتِ وَاعظًا وَكَفَى بِالْيَقِيْنِ غِنَا
Cukuplah kematian sebagai nasihat, dan cukuplah dengan keyakinan sebagai kekayaan
Kematian adalah hal yang pasti mau atau tidak mau, suka atau benci, berani atau takut.
Kematian bagaikan pintu dimana setiap orang akan melalui pintu, pintu bagaikan wadah air minum setiap orang pasti minum.
Kematian akan mendatangi orang kaya, miskin, pejabat ,rakyat, pintar dan bodoh, anak-anak dan dewasa, maka ketika kematian hal yang pasti apa yang harus dilakukan?
Keyakinan merupakan modal setiap individu, orang bisa menjadi pintar karena yakin dengan belajar bisa menjadi pintar dan lain-lain.
Maka apabila keyakinan yang memenuhi jiwa kita, tidak akan merasakan rasa was-was dan gelisah dengan ketentuan dari Tuhanya.
Wallahu a'laam. semoga bermanfaat

Senin, 22 Maret 2010

I hate Zionis or Yahudi

Zionis pada saat ini tidak ragu lagi dengan penuh keyakinan dan dukungan negara sekutunya ingin merobohkan Masjidil Aqsho- kiblat pertama,tempat diisrokannya nabi Muhammad saw, serta tempat yang diberkahi sekelilingnya- dengan berbagai cara yaitu diantaranya dengan membuat galian,terowongan di bawah Masjidil Aqsho' agar saat ada sedikit goncangan maka akan roboh dan berantakan untuk menutupi kebusukan dan kejahatan mereka yang berambisi membangun haikal sulaiman.
Zionis laknatullah alaihim!
kejahatan kalian tidak ada seorangpun yang buta, tidak satupun telinga yang tuli, tidak satupun hati yang tidak melaknat kedholimannya.
Dunia sangat tahu dengan kebejatan dan kejahatan Zionis terhadap warga Palestina dan kaum muslimin.
saudaraku seiman dan seislam...!
relakah masjidil Aqsho diinjak-injak dan dirusak para anak monyet dan anak babi?!Zionis adalah musuh manusia yang mempunyai hati dan merasa kedholiman yang detik-demi detik mereka meneror saudara kita di Palestina.
kekuatan ummat Muhammad saw adalah dengan berpegang teguh dengan Alqur'an dan As-sunnah, terkandung di dalamnya tuntunan dalam menghadapi makhluq terkutuk seperti zionis.
dengan kembali kepada ajaran Islam yang murni, setiap individu tidak akan relasaudaranya (di Palestina)diinjak-injak, tempat sucinya dikotori dengan pembunuhan dan maksiat. semoga Allah swt meneguhkan keislaman hamba-hamba-Nya yang istiqomah di atas jalan-Nya.

Rabu, 10 Februari 2010

Mengapa Islam?


Allah swt Dzat yang menciptakan alam semesta dan seisinya, Dialah Dzat yang Maha tahu, Rahman , Rahim Dzat yang maha Hakim (bijaksana)
Tujuan penciptaan manusia adalah untuk beribadah. kata Ibadah berasal dari kata A'baga ya'budu artinya menyembah, menghamba.
Pengabdian atau penghambaan yang dikehendaki tentunya telah ditentukan atas kehendak dan ketentuan-Nya yang telah ditetapkan.
Islam adalah aturan dan manhaj yang dikehendaki sang Pencipta Dzat yang berhak disembah dan bergantungnya semua hamba serta segala sesuatu yang dihambakan.
Para nabi dan rasul semenjak nabi Adam as sampai nabi Muhammad saw sebagai penutup para nabi dan rasul membawa syariat yang berbeda namun tetap di atas kalimat tauhid " laa ilaha illa llah" (tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah swt )
kalimat Tauhid inilah yang akan menentukkan manusia bahagia di dunia dan akhirat,
kalimat tauhid sebagai bukti jati diri seorang muslim.
Islam adalah agama para nabi dan rasul
Islam adalah agama rahmat / kasih sayang untuk semesta alam
Islam adalah solusi masalah yang melilit kehidupan manusia
Islam adalah ajaran universal dimanapun diterapkan maka semua penganutnya merasakan ketentraman.
Islam adalah waylife bagi manusia yang mengakui keesaan Allah swt.
Islam datang mencerdaskan ummat manusia, ummat yang sebelumnya dijadikan budak harta,tahta, wanita dan raja menuju manusia yang hanya menghamba dan tunduk kepada Dzat yang ahad, as-shomad, lam yalid walam yulad, walam yakun lahu kufuwan ahad. wallahu a'lam

Sabtu, 09 Januari 2010

Kuburan

Allah swt menciptakan manusia sebagai khalifah Allah di bumi, bertugas mewujudkan kedamaian bentuk dari As-salaam (Dzat yang Maha damai), menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Kewajiban manusia beribadah sebagai bentuk syukur atas diciptakan dan diberikannya kesempatan untuk menghirup udara dunia-kebanyakan manusia tidak mensykurinya- yang gratis tanpa harus dibayar dengan harta dan kekayaan yang juga dititipkan kepadanya untuk bisa disyukurinya.
Realita manusia banyak yang melupkan nikmat tersebut dengan menyibukkan dirinya, jiwanya yang diibaratkan patamorgana yang menyilaukan dan membuat ambisi manusia melonjak-lonjak ingin mendapatkannya.
Ambisi-ambisi itu terwujud dengan membangun istana, rumah dan villa-vila yang megah nan indah.
Sayang seribu sayang mereka membangun, memperindah, membuat rumahnya menjulang dengan megah tidak disertai pembangunan rumah yang akan disinggahi, rumah pijakan menuju alam keabadian dan gambaran bahagiakah kehidupan akhiratnya atau sengsara yang akan dihadapinya?!
Mengapa manusia saat ini melupakan rumah yang tidak akan membedakan raja dengan rakyatnya, kaya dan miskin, pintar dan bodoh, perbedaan hanyalah sejauh mana ia memperindah amalnya untuk menuju alam barzakh / kubur.
carilah kekayaan seakan engkau akan hidup di dunia untuk selamanya, dan beribadahlah kepada-Nya seakan-akan engkau akan mati esok hari

Selasa, 05 Januari 2010

Wali Allah

kata wali berasal dari kata wala yuwali artinya loyal, jadi wali adalah orang yang loyal.
Wali Allah berarti orang yang loyal kepada aturan-aturan Allah swt baik yang membebani-menurut pandangan manusia- ataupun ringan.
Wali Allah adalah orang yang komitmen dengan Tuhan-Nya, syriat rasul-Nya dan loyal kepada kaum muslimin sebagai saudaranya satu agama dan satu keyakinan.
Wali Allah adalah mereka yang memberi karena Allah, menahan karena Allah, membenci karena Allah, mencintai karena Allah.
Wali Allah adalah orang yang paling takut kepada Allah swt.
Wali Allah swt adalah orang yang melaksanakan sholat, mengeluarkan zakat.
Wali Allah swt adalah mereka yang bara' (berlepas diri) dari kebijakan-kebijakan dan ambisi-ambisi serta misi-misi orang Yahudi dan orang Kafir.
Wali Allah swt adalah mereka penolong agama Allah swt dimanapun mereka berada, apapun media yang dia gunakan selama tidak bersebrangan dengan nilai-nilai syariat Islam yang murni.
Pantaskah seorang yang loyal terhadap orang Yahudi (musuh Allah) dan orang kafir menyendang gelar wali Allah?
Mungkin bagi mereka yang awam dan tidak tahu pengertian wali dan hakikat wali-wali Allah swt memberikan label kepada orang yang tidak konsukuen dengan agamanya, loyal kepada orang kafir - yang ambisinya menghancurkan Islam dan kaum muslimin- hanya karena orang tersebut bisa memberikan jampe-jampe yang belum tentu diajarkan rasulullah Muhammad saw.
Padahal dengan segala ritual syariat Islam yang diajarkan Rasulullah saw setiap muslim bisa menjadi wali Allah swt.semoga bermanfaat, amin!
Wallhu a'lam bishowab