Sabtu, 09 Januari 2010

Kuburan

Allah swt menciptakan manusia sebagai khalifah Allah di bumi, bertugas mewujudkan kedamaian bentuk dari As-salaam (Dzat yang Maha damai), menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Kewajiban manusia beribadah sebagai bentuk syukur atas diciptakan dan diberikannya kesempatan untuk menghirup udara dunia-kebanyakan manusia tidak mensykurinya- yang gratis tanpa harus dibayar dengan harta dan kekayaan yang juga dititipkan kepadanya untuk bisa disyukurinya.
Realita manusia banyak yang melupkan nikmat tersebut dengan menyibukkan dirinya, jiwanya yang diibaratkan patamorgana yang menyilaukan dan membuat ambisi manusia melonjak-lonjak ingin mendapatkannya.
Ambisi-ambisi itu terwujud dengan membangun istana, rumah dan villa-vila yang megah nan indah.
Sayang seribu sayang mereka membangun, memperindah, membuat rumahnya menjulang dengan megah tidak disertai pembangunan rumah yang akan disinggahi, rumah pijakan menuju alam keabadian dan gambaran bahagiakah kehidupan akhiratnya atau sengsara yang akan dihadapinya?!
Mengapa manusia saat ini melupakan rumah yang tidak akan membedakan raja dengan rakyatnya, kaya dan miskin, pintar dan bodoh, perbedaan hanyalah sejauh mana ia memperindah amalnya untuk menuju alam barzakh / kubur.
carilah kekayaan seakan engkau akan hidup di dunia untuk selamanya, dan beribadahlah kepada-Nya seakan-akan engkau akan mati esok hari

Selasa, 05 Januari 2010

Wali Allah

kata wali berasal dari kata wala yuwali artinya loyal, jadi wali adalah orang yang loyal.
Wali Allah berarti orang yang loyal kepada aturan-aturan Allah swt baik yang membebani-menurut pandangan manusia- ataupun ringan.
Wali Allah adalah orang yang komitmen dengan Tuhan-Nya, syriat rasul-Nya dan loyal kepada kaum muslimin sebagai saudaranya satu agama dan satu keyakinan.
Wali Allah adalah mereka yang memberi karena Allah, menahan karena Allah, membenci karena Allah, mencintai karena Allah.
Wali Allah adalah orang yang paling takut kepada Allah swt.
Wali Allah swt adalah orang yang melaksanakan sholat, mengeluarkan zakat.
Wali Allah swt adalah mereka yang bara' (berlepas diri) dari kebijakan-kebijakan dan ambisi-ambisi serta misi-misi orang Yahudi dan orang Kafir.
Wali Allah swt adalah mereka penolong agama Allah swt dimanapun mereka berada, apapun media yang dia gunakan selama tidak bersebrangan dengan nilai-nilai syariat Islam yang murni.
Pantaskah seorang yang loyal terhadap orang Yahudi (musuh Allah) dan orang kafir menyendang gelar wali Allah?
Mungkin bagi mereka yang awam dan tidak tahu pengertian wali dan hakikat wali-wali Allah swt memberikan label kepada orang yang tidak konsukuen dengan agamanya, loyal kepada orang kafir - yang ambisinya menghancurkan Islam dan kaum muslimin- hanya karena orang tersebut bisa memberikan jampe-jampe yang belum tentu diajarkan rasulullah Muhammad saw.
Padahal dengan segala ritual syariat Islam yang diajarkan Rasulullah saw setiap muslim bisa menjadi wali Allah swt.semoga bermanfaat, amin!
Wallhu a'lam bishowab