Kamis, 17 Februari 2011

Hakikat mencintai Rasulullah saw

لَّقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٌ۬ لِّمَن كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡأَخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرً۬ا
Sesungguhnya telah ada pada [diri] Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu [yaitu] bagi orang yang mengharap [rahmat] Allah dan [kedatangan] hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (Al-Ahzab ;21)
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ۬
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (Al-Qolam:4)
Kewajiban seorang muslim terhadap rasulullah saw di antaranya;
1. Mentaati dan mengikuti jejak langkahnya
مَّن يُطِعِ ٱلرَّسُولَ فَقَدۡ أَطَاعَ ٱللَّهَ‌ۖ وَمَن تَوَلَّىٰ فَمَآ أَرۡسَلۡنَـٰكَ عَلَيۡهِمۡ حَفِيظً۬ا
Barangsiapa yang menta’ati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menta’ati Allah (An-nisa ; 80)
2. Mengedepankan kecintaan kepada rasulullah setelah kecintaan kepada Allah melebihi kecintaan kepada diri sendiri keluarga atau yang lainnya
قُلۡ إِن كَانَ ءَابَآؤُكُمۡ وَأَبۡنَآؤُڪُمۡ وَإِخۡوَٲنُكُمۡ وَأَزۡوَٲجُكُمۡ وَعَشِيرَتُكُمۡ وَأَمۡوَٲلٌ ٱقۡتَرَفۡتُمُوهَا وَتِجَـٰرَةٌ۬ تَخۡشَوۡنَ كَسَادَهَا وَمَسَـٰكِنُ تَرۡضَوۡنَهَآ أَحَبَّ إِلَيۡڪُم مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَجِهَادٍ۬ فِى سَبِيلِهِۦ فَتَرَبَّصُواْ حَتَّىٰ يَأۡتِىَ ٱللَّهُ بِأَمۡرِهِۦ‌ۗ وَٱللَّهُ لَا يَہۡدِى ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡفَـٰسِقِينَ
Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan [dari] berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik (Attaubah ; 24)
Di dalam hadits rawayat Imam Muslim dari Anas bahwa Rasulullah Saw bersabda : " Tidaklah seorang hamba beriman sehingga aku lebih dicintai olehnya daripada keluarganya, hartanya dan seluruh manusia."
3. Mencintai orang yang dicintai rasulullah saw dan memusuhi orang yang dibencinya
مُّحَمَّدٌ۬ رَّسُولُ ٱللَّهِ‌ۚ وَٱلَّذِينَ مَعَهُ ۥۤ أَشِدَّآءُ عَلَى ٱلۡكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيۡنَہُمۡ‌ۖ تَرَٮٰهُمۡ رُكَّعً۬ا سُجَّدً۬ا يَبۡتَغُونَ فَضۡلاً۬ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضۡوَٲنً۬ا‌ۖ سِيمَاهُمۡ فِى وُجُوهِهِم مِّنۡ أَثَرِ ٱلسُّجُودِ‌ۚ ذَٲلِكَ مَثَلُهُمۡ فِى ٱلتَّوۡرَٮٰةِ‌ۚ وَمَثَلُهُمۡ فِى ٱلۡإِنجِيلِ كَزَرۡعٍ أَخۡرَجَ شَطۡـَٔهُ ۥ فَـَٔازَرَهُ ۥ فَٱسۡتَغۡلَظَ فَٱسۡتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِۦ يُعۡجِبُ ٱلزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِہِمُ ٱلۡكُفَّارَ‌ۗ وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ مِنۡہُم مَّغۡفِرَةً۬ وَأَجۡرًا عَظِيمَۢا
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud [1]. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir [dengan kekuatan orang-orang mu’min]. Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. (Alfath 4. Mengagungkan dan membaca sholawat ketika disebutkan namanya
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰٓٮِٕڪَتَهُ ۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّۚ يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيۡهِ وَسَلِّمُواْ تَسۡلِيمًا
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat [1] untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (Al Ahzab : 56)
5. Membenarkan setiap perkataan dan berita baik yang berhubungan dengan urusan dunia maupun akhirat.
وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلۡهَوَىٰٓ (٣) إِنۡ هُوَ إِلَّا وَحۡىٌ۬ يُوحَىٰ (٤) عَلَّمَهُ ۥ شَدِيدُ ٱلۡقُوَىٰ
Kawanmu [Muhammad] tidak sesat dan tidak pula keliru, (2) dan tiadalah yang diucapkannya itu [Al Qur’an] menurut kemauan hawa nafsunya. (3) Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan [kepadanya], (4) yang diajarkan kepadanya oleh [Jibril] yang sangat kuat (An-najmu ; 3-5)
6. Menghidupkan sunnahnya dan membela syariat Islam yang dibawanya serta mendakwahkanya. Di antara sunnah-sunnahnya adalah melaksanakan sholat lima waktu berjamaah, sholat sunnah rawatib, sholat tahajud, sholat dhuha, shaum senin kamis, menyebarkan salam, memberi makan kepada orang yang tidak mampu, berkata lembut dan lain sebagainya dari prilaku dan akhlaq mulia rasulullah saw yang lainnya.
7. Mencintai orang-orang sholeh dan bersikap wala atau empati kepada mereka dan membenci orang-orang fasik

Selasa, 08 Februari 2011

Macam-macam manusia di dalam Al quran

Alquran menggolongkan manusia yang berlabuh di atas bahtera dunia dengan beberapa kelompok dan tingkatan di dalam menjalankan agama Allah swt. tingkatan manusia itu ditinjau dari kualitas pengamalan mereka terhadap syariat Allah swt.
1. Mukminun (orang yang beriman)
Allah swt berfirman : "Dan di antara mereka ada orang yang berdo’a: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka" (Al Baqoroh : 201)
Di antara manusia ada yang beriman dan berseru di dalam doanya :"Ya Allah berilah kami kebaikan di dunia kesehatan, rezeki amal sholeh dan yang lain untuk kebaikan di dunia dan berikanlah kami surga di akhirat dan hindarkanlah dari kami adzab neraka"
"Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya" (Al Baqoroh : 207)
2. Muhibbuna liddunya (orang yang mencintai dunia) Allah swt berfirman : " Apabila kamu telah menyelesaikan ibadat hajimu, maka berzikirlah [dengan menyebut] Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut [membangga-banggakan] nenek moyangmu atau [bahkan] berzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang berdo’a: "Ya Tuhan kami, berilah kami [kebaikan] di dunia", dan tiadalah baginya bahagian [yang menyenangkan] di akhirat" (Al Baqoroh:200) dari ayat di atas menunjukan bahwa ada sebagian manusia angan-angannya hanya terbatas kesenangan dunia tidak memperdulikan negeri abadi dan kekal, kekal kenikmatannya dan kekal kesengsaraannya. ya Allah aku memohon ridho-Mu dan surga-MU dan aku berlindung dari murka-MU dan neraka-MU".
3. Orang yang lalai di dalam menjalankan ketaatan kepada Allah swt.
Allah swt berfirman : "Dan di antara manusia [ada] orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan [manusia] dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh adzab yang menghinakan"(Luqman :6)
4. Orang yang melalaikan ayat-ayat Allah swt.

Allah swt berfirman :"Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami" (Yunus : 92)
sebagian manusia tidak mengambil pelajaran dan peringatan dari peristiwa yang terjadi sehingga tetap berada jauh dari hidayah Allah swt.
5. Orang yang masuk Islam di atas kelemahan dan keraguan Allah swt berfirman :"Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata"(Al Hajj: 11)
Gambaran sebagian manusia ada yang mengikat keimanan atau keislamanya dengan kesenangan dunia. andaikan kehidupannya berjalan mulus ,maka ia tekun beribadah. namun sebaliknya apabila ditimpa ujian berupa kesulitan hidup dia kembali seperti orang yang tidak mempunyai arahan dan tujuan hidup di dunia, kembali mengingkari Allah swt.
6. Orang yang murtad (kembali kepada ke kufuran)

Allah swt berfirman :"Dan di antara manusia ada orang yang berkata: "Kami beriman kepada Allah", maka apabila ia disakiti [karena ia beriman] kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai azab Allah [1]. Dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti akan berkata: "Sesungguhnya kami adalah besertamu." Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia?" (Al Ankabut :10)
7. Orang munafiq ( menampakkan keislaman dan menyembunyikan kekufuran)
Allah swt berfirman :"Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian" , padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman"(Al Baqoroh:8)
8. Orang kafir
Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu [1] mengetahui ketika mereka melihat siksa [pada hari kiamat], bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya [niscaya mereka menyesal](AlBaqoroh : 165)
9. Orang yang membangkan tidak mentauhidkan Allah swt
Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk [kepentingan]mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu ni’mat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang [keesaan] Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan" (Luqman :20)
10. orang yang mendustakan hari kebangkitan dan hisab
11. Orang yang bodoh dan rendah IQnya
Orang-orang yang kurang akalnya [1] di antara manusia akan berkata: "Apakah yang memalingkan mereka [umat Islam] dari kiblatnya [Baitul Maqdis] yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus(Albaqoroh : 142)
12. orang yang tersesat dari kebenaran

"Ya Tuhan-ku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (Ibrahim:36)
evaluasilah keimanan kita! wallahu a'lam