Minggu, 12 Oktober 2008

Ba'da ramadhan


setiap aktivitas dari berbagai aktifitas yang telah dilalui selalu menorehkan atsar / pengaruh, dzikir memberikan ketenangan, sholat merasakan lebih dekat dengan Allah, mencegah setiap individu dari yang keji dan munkar, shadaqah menanamkan sifat empati dan kasih sayang, dan lain-lain.
pengaruh puasa bagi setiap individu muslim diantaranya :
1. sehat
2. sosial
3. sabar
subhanallah, alangkah istimewa dan unik dari atsar shaum!
namun setiap muslim yang empati dengan saudaranya dan lingkungannya, akan menjumpai keadaan yang berbalik 180 derajat.
Ramadhan berakhir, berakhir pula karakter yang istimewa, yang ditanamkan ramadhan, bahkan detik-detik berpisah ramadhan banyak kejadian yang mengundang beribu-ribu pertanyaan.
saudaraku marilah kita lihat kondisi di daerah Indramayu, berlalu ramadhan indonesia digemparkan dengan meninggalnya belasan warga akibat pesta minuman keras, dan puluhan lainya tidak sadarkan diri karena overdosis.
astaghfirullah, realita yang terjadi di dalam masyarakat yang " shaum" katanya berpesta merayakan kemenangan? betulkah kemenangan atau kebinasaan dari komunitas masyarakat yang tidak memahami arti shaum dan kemenangan?
sungguh ironis 100x ! kondisi masyarakat seperti itu yang hidup di saat mudahnya mengakses informasi, baik media cetak, elektronik atau buku-buku yang mudah dimiliki.
sungguh banyak komunitas masyarakat yang mengabaikan nilai-nilai ramadhan!
mungkinkah label kembali fithri / suci , jika setelah ramadhan jauh dari masjid, tidak peduli kaum dhu'afa, tidak berdzikir dengan mentartilkan ayat Alquran di keheningan malam ?
mungkinkah dikatakan minal fa'izin, apabila berakhir ramadhan terlepasnya atribut seorang muslim dan muslimah???
astaghfirullah. sungguh merugi berlalunya ramadhan tanpa atsar yang membekas di dalam prilakunya, tidak membawa kebaikan keluarga, masyarakatnya dan nilai-nilai pribadi mutaqin pada dirinya!

Tidak ada komentar: